Cara Membuat Anak Part. 2 (Mau Anak Cowok Atau Anak Cewek, Tinggal Pilih!)


Kelahiran bayi dulu masih menjadi bagian dari misteri. Jenis kelamin baru bisa diketahui saat bayi lahir dari kandungan ibu. Tetapi dengan berkembangnya ilmu pengetahuan, jenis kelamin bayi kini bisa direncanakan. Jenis kelamin apa yang diinginkan?
Bagi etnis tertentu, jenis kelamin anak sangat penting. Sebab itu beberapa bangsa, seperti Cina, Mesir dan Yunani di jaman dahulu, punya banyak panduan dalam memilih jenis kelamin anak.
Selama bertahun-tahun, memilih jenis kelamin anak dalam kandungan merupakan topik yang mendapat perhatian besar dan sumber spekulasi.
Cara-cara tertentu untuk menetapkan jenis kelamin semata-mata hanya berdasarkan dongeng rakyat dan kerap kali mencerminkan stereotip seksual-sebagai contoh, sang ibu makan makanan yang manis-manis supaya anaknya perempuan atau sang ayah melakukan senggama dengan memakai sepatu bot supaya punya anak laki-laki.
Namun kini, secara medis telah tersedia teknik-teknik khusus meliputi frekuensi dan posisi hubungan seks, dan makanan tertentu, yang terkait proses pemilihan jenis kelamin anak. Mungkin anda menganggap kemungkinan lahirnya laki-laki dan perempuan adalah 50 persen dan 50 persen. Anggapan itu jelas salah. Karena banyak bukti menunjukkan bahwa kelahiran anak dengan jenis kelamin laki-laki lebih tinggi kemungkinannya, yaitu 51 persen. Lalu bagaimana jika pasangan menginginkan sebaliknya? Sebenarnya yang paling menentukan di dalam jenis kelamin anak adalah sperma laki-laki. Sperma laki-laki mengandung kromosom X dan kromosom Y. Sementara sel telur perempuan mengandung kromosom X saja. Untuk terjadinya anak laki-laki, diperlukan pasangan kromosom X dan Y; sementara untuk anak perempuan hanya kromosom X dan X.
Penelitian menunjukkan bahwa sperma laki-laki dapat dipisahkan antara yang mengandung kromosom X saja dan kromosom Y saja. Caranya dapat dilakukan dengan bermacam-macam, mulai dari cara yang canggih sampai dengan yang sederhana.
Secara sederhana, jenis sperma X dan Y dapat diidentifikasi dengan melihat ciri-ciri tertentu. Sperma X berukuran lebih besar dan mempunyai daya hidup yang lebih lama (5-6 hari) namun bergerak lebih lambat. Sementara sperma Y berukuran lebih kecil dan cepat mati, namun bergerak lebih cepat.
Selain itu, para ahli juga menawarkan beberapa metode yang dapat digunakan untuk menyeleksi jenis kelamin anak. Antara lain melalui pengaturan diet, pengaturan waktu hubungan seksual, hingga gaya dalam berhubungan intim.
Pada pengaturan diet, seperti ditegaskan oleh para ahli bahwa bila ibu mengkonsumsi makanan yang banyak mengandung mineral kalium dan natrium, maka kemungkinan untuk melahirkan bayi laki-laki lebih besar. Jenis makanan yang mengandung kedua mineral tersebut bisa didapatkan dari garam, buah-buahan , teh, kopi dan ikan.
Sedangkan bila ibu yang bersangkutan menginginkan anak perempuan, maka dianjurkan untuk mengkonsumsi makanan yang banyak mengandung mineral kalsium dan magnesium. Mineral-mineral tersebut bisa diserap dari kacang-kacangan, susu serta coklat yang bebas garam.
Untuk keberhasilan program tersebut, dianjurkan agar pengaturan diet dilakukan 1,5 bulan sebelum saat pembuahan dan dilaporkan angka keberhasilan program mencapai 84 persen.
Selain itu, upaya mengatur jenis kelamin janin ini juga dapat dilakukan dengan mengatur waktu yang tepat saat berhubungan seksual. Pengaturan ini didasari teori yang menjelaskan bahwa bila pada proses pembuahan, sel telur (ovum) dibuahi oleh sperma X, maka akan menghasilakan anak perempuan. Sedangkan bila sel telur dibuahi sperma Y menghasilkan anak laki-laki.
Hubugan seks yang dilakukan 2-3 hari sebelum ovulasi, kemungkinan besar juga akan menghasilkan anak perempuan. Keberhasilan dengan pengaturan hubungan seksual ini, bahkan dilaporkan mencapai 80 persen.
Namun, yang menjadi pertanyaan dengan pengaturan ini, adalah bagaimana mengetahui masa ovulasi tersebut? Dijelaskan bahwa untuk menentukan masa ovulasi, salah satu caranya adalah dengan mengukur suhu basal tubuh (suhu badan saat baru bangun pagi dan sebelum memulai aktivitas) secara rutin. Saat ovulasi ditandai dengan penurunan suhu secara mendadak, dan setelah 1-2 hari biasa mengalami kenaikan kembali sekitar 0,5 derajat celcius. Saat ovulasi ini biasanya terjadi sekitar 14 hari sebelum masa menstruasi berikutnya.
Beberapa buku dan artikel populer mengaku bisa memberikan cara yang dapat diandalkan dalam memilih jenis kelamin anak. Cara ini berdasarkan hasil karya Dr. Landrum Shettles dan mencakup petunjuk tentang pemilihan waktu senggama yang tepat, penggunaan douche, posisi tubuh dalam bersenggama, serta saran tentang boleh atau tidaknya wanita mencapai orgasme. Hasil karya Shettles berdasarkan data inseminasi buatan. Jadi tidak mengherankan kalau pengukuhan ilmiah bagi teorinya belum bisa diberikan.
Pilih Gaya Bercinta Anda
Posisi senggama ternyata berhubungan dengan jenis kelamin bayi. Beberapa hasil penelitian menyatakan bahwa untuk memperbesar kemungkinan mendapatkan bayi laki-laki, dianjurkan agar senggama dilakukan tapat pada saat sang istri sedang dalam masa ovulasi.
Posisi senggama yang dianjurkan, istri menunggangi dada suami. Posisi ini katanya lebih menjamin tersimpannya cairan sperma selain berdekatan sekali dengan leher rahim istri. Dengan demikian kromosom Y yang kemampuan berenangnya lebih cepat, praktis akan lebih cepat pula mencapai sel telur. Semakin sering cara ini dilakukan, semakir besar kemungkinannya untuk mendapatkan bayi laki-laki.
Bila kita menginginkan bayi perempuan, senggama dilakukan sampai batas 2 atau 3 hari sebelum masa ovulasi. Dengan demikian hanya kromosom X yang lebih bertahan lama sementara menunggu sel telur terlepas dari ovarium. Sebelum hubugan dilakukan, dianjurkan untuk mengkonsumsi cairan asam. Di sini dianjurkan pula agar penetrasi pria tidak terlalu dalam, sehingga diharapkan sel sperma kromosom X saja yang berkesempatan tetap hidup dan terus berkembang menuju sel telur. Disarankan posisi sanggamanya yang klasik (berhadapan). Menghindari orgasme (bagi istri) lebih dianjurkan agar tercipta lingkungan dalam vagina yang lebih alkalis (basa), lingkungan favorit bagi kromosom X.
Untuk mendapatkan anak perempuan, lakukan posisi hubungan seks yang dapat memperlambat sperma masuk ke rahim dan saluran telur. Lingkungan vagina yang asam menyebabkan sperma Y sangat sulit untuk mencapai sel telur sehingga mati ditengah jalan. Teknik hubungan seks harus diupayakan agar jangan sampai penis memasuki vagina terlalu dalam. Posisi hubungan seks ini misalnya posisi berdiri.
Sedangkan untuk mendapatkan anak laki-laki, lakukan posisi doggy style. Posisi ini dapat mempercepat masuknya sperma ke dalam vagina, rahim dan saluran telur. Hubungan seks diarahkan agar penis mencapai vagina secara penuh. Dengan demikian, sperma Y akan melewati lingkungan asam di vagina dan dapat secara cepat mencapai sel telur.
Istri yang mengalami orgasme lebih awal dibandingkan suaminya akan memungkinkan lahirnya bayi laki-laki. Saat orgasme, perempuan akan memproduksi cairan yang bersifat basa yang justru merupakan lingkungan yang baik untuk kehidupan sperma Y. Mau bukti? Tinggal coba saja!
Resep Kuno Tentukan Kelamin Bayi
Nenek moyang rupanya mempunyai berbagai teknik untuk mendapatkan bayi dengan jenis kelamin tertentu. Beberapa teknik memang di luar rasio kita saat ini. Tetapi apa salahnya mencoba?
Tips Dapatkan Bayi Laki-laki :
  1. Suami lebih banyak mengkonsumsi kafein dan minuman yang bersifat basa (seperti cola)
  2. Istri memperbanyak konsumsi daging dan makanan asin
  3. Sebelum hubungan seks suami mandi air dingin
  4. hubungan seks dilakukan pada seperempat bulan, yang ditandai dengan  bagian bulan yang terang di langit hanya seperempatnya
  5. Lakukan hubungan seks hanya pada malam hari, dan pada tanggal-tanggal ganjil (1,3,5 dan seterusnya)
  6. Posisi hubungan seks dengan berdiri atau posisi menyamping
  7. Istri harus mengalami orgasme terlebih dahulu.
  8. Sesudah hubungan seks, bilas vagina dengan larutan bikarbonat (soda)
Tips Dapatkan Bayi Perempuan :
  1. Dianjurkan makan ikan dan sayur hijau
  2. Istri memperbanyak makanan manis seperti permen dan cokelat
  3. Sebelum hubugan seks, suami terlebih dahulu mandi air panas
  4. Hubungan seks dilakukan pada saat bulan purnama
  5. Lakukan hubungan seks pada sore hari dan pada tanggal-tanggal genap (2,4,6 dan seterusnya)
  6. Dalam posisi hubungan seks perempuan di atas
  7. Suami harus mengalami orgasme terlebih dahulu
  8. Sesudah hubungan seks, bilas vagina dengan larutan yang bersifat asam.
Sumber :  anitasoraya

Komentar

Postingan Populer